(Foto: Phys)
CALIFORNIA - Peneliti mengungkapkan bahwa sisa-sisa asteroid yang menghantam permukaan Bulan, sehingga menciptakan kawah yang meninggalkan jejak mineral. Temuan ini menimbulkan misteri terkait seperti apakah sesungguhnya komposisi Bulan.
CALIFORNIA - Peneliti mengungkapkan bahwa sisa-sisa asteroid yang menghantam permukaan Bulan, sehingga menciptakan kawah yang meninggalkan jejak mineral. Temuan ini menimbulkan misteri terkait seperti apakah sesungguhnya komposisi Bulan.
Dilansir Phys, Senin (27/5/2013), peneliti telah lama meyakini bahwa meteorid menguap pada dampak tumbukkan di permukaan Bulan. Temuan ini menunjukkan bahwa kemungkinan sisa-sisa meteorid ini meninggalkan jejak mineral yang tidak biasa seperti spinel dan olivin.
Spinel dan olivin merupakan mineral yang ditemukan di banyak kawah Bulan. Akan tetapi jarang ditemukan pada permukaan Bulan. Kedua mineral ini merupakan komponen umum dari asteroid dan meteorit.
Kedua mineral tersebut biasanya ditemukan di lantai dan di sekitar puncak pusat kawah Bulan seperti Copernicus, Teofilus dan Tycho. Kawah ini memiliki diameter raksasa, yakni sekira 100 kilometer (63 mil).
Tim peneliti dari China dan Amerika Serikat mensimulasi pembentukan kawah Bulan. Mereka menemukan bahwa kecepatan hantaman di bawah 12 kilometer per detik sebuah proyektil (asteroid) akan bertahan, meskipun asteroid pada akhirnya terpecah-pecah.
Peneliti mengungkapkan, beberapa mineral luar biasa yang diamati di pusat dampak tumbukkan berasal dari luar angkasa. "Kami menyimpulkan bahwa beberapa mineral yang tidak biasa, yang diamati di puncak tumbukkan merupakan eksogenik dan mungkin tidak berasal dari Bulan," kata peneliti.
Erik Asphaug dari School of Earth and Space Exploration di Arizona State University mengatakan, kemungkinan material dari Bumi akibat hantaman besar ketika terciptanya planet bisa terdampar di Bulan. "Potensi untuk menemukan materi awal Bumi muncul sebagai salah satu motivasi utama untuk kembali ke Bulan oleh astronot untuk pencarian asal-usul kehidupan," jelas Erik. (fmh)
0 komentar:
Posting Komentar